GUDANG ILMU thondynet

Selasa, 25 Desember 2012

WHO MOVED MY CHEESE?


WHO MOVED MY CHEESE ?


Suatu ketika di zaman dulu, hiduplah empat tokoh yang berlarian didalam labirin mencari cheese untuk kesejahteraan dan kebahagiaan mereka.

Dua diantaranya adalah tikus yang bernama "SNIFF"dan "SCURRY", dua lainnya adalah kurcaci sebesar tikus yang berpenampilan dan beringkah laku sama seperti manusia pada saat ini. Namanya adalah "HEM" dan "HAW".

Karena ukuran mereka yang kecil, dengan mudah terlewatkan apa yang sedang mereka lakukan . Namun jika kita lihat lebih dekat, Anda akan menemukan hal yang sangat luar biasa!.

Setiap hari tikus dan kurcaci tersebut menghabiskan waktu mereka didalam labirin mencari cheese kesukaan mereka.

Tikus-tikus, Sniff dan Scurry, yang hanya mampu berpikir sejauh otak binatang pengerat itu berfikir namun di karuniai naluri yang baik, mencari cheese keras berlubang-lubang sama seperti yang dilakukan tikus-tikus lainnya

Sementara itu kedua kurcai, Hem dan Haw menggunakan otak mereka, yang di penuhi dengan berbagai dogma dan emosi, mencari Cheese yang berbeda - yaitu cheese dengan cheese besar- yang mereka percaya sebagai pembawa kebahagian dan kesuksesan.

Namun meskipun berbeda, kurcaci dan tikus mempunyai hal-hal yang sama: Setiap pagi masing-masing akan mengenakan pakaian Jogging dan sepatu lari mereka, meninggalkan rumah kecil mereka, berlomba lari menuju labirin mencari cheese favorite mereka.

Labirin tersebut terdiri dari lorong panjang berkelok-kelok dan ruang-ruang yang beberapa di antara berisi cheese yang lezat. Namun demikian ada pula sudut-sudut gelap dan jalan tak bertuan yang menyesatkan. Sehingga mudah sekali  bagi siapa saja yang tersesat di dalamnya.

Sementara itu, bagi mereka yang telah menemukan jalan, terdapat rahasia-rahasia yang membuat mereka bisa hidup senanag.

Tikus-tikus, Sniff dan Scurry, menggunakan metode trial and error dalam mencari cheese. Mereka berlari ke satu loeong dan jika ternyata kosong, mereka akan berbalik dan mulai mencari di lorong yang lain. Mereka mengingat  lorong mana saja yang tidak menyimpan cheese dan dengan cepat pindah ke daerah lain.

Snif bertugas melacak jejak cheese dengan mengendus-endus menggunakan hidungnya yang hebat, sedang Scurry yang akan berlari terlebih dulu. Seperti dugaan Anda, mereka pernah juga salah arah dan saling menabrak tembok. Namun tak lama kemudian mereka akan menemukan kembali jalan yang benar.

Sama seperti tikus, kedua kurcaci, Hem dan Haw, juga menggunakan kemampuan berpikir dan belajar dari pengalaman mereka. Namun mereka bergantung pada otak mereka yang kompleks dalam mengembanagkan metode menemukan cheese.

kadang mereka berhasil, namun sering kali kepercaan dan emosi manusiawi mereka yang kuat mengambil alih dan mengaburkan cara mereka melihat suatu permasalahan. Hal itu menyebabkan hidup di labirin menjadi semakin rumit dan penuh tantangan.

Walaupun begitu mereka semua, Sniff, Scurry, Hem, dan Haw menemukan dengan cara masing-masing dalam mencari apa yang mereka inginkan. Pada suatu hari, mereka menemukan cheede kesukaan mereka di salah satu ujung lorong Cheese Station C.

Setelah itu, setiap pagi para tikus dan kurcaci segera memakai perlengkapan lari mereka dan langsung berlari menuju station C, tak lama kemudian hal itu menjadi kegiatan rutin mereka.

Sniff dan Scurry tetap dengan kebiasaan bangun pagi mereka dan langsung berlari kedalam labirin, dan selalu mengikuti rute yang sama.

Begitu sampai ditujuan, mereka menanggalkan sepatu lari dan mengikat kedua talinya, lalu mengalungkannya menikmati cheese.

Pada awalnya Hem dan Haw juga berlari ke Cheese Station C setiap pagi untuk menikmati potongan Cheese baru yang lezat yang telah menunggu mereka.

Namun setelah beberapa saat kebiasaan para kurcaci berubah.

Sekarang, Hem dan Haw bangun sedikit lebih siang, berpakaian sedikit lebih lama, dan kemudian baru berjalan ke Cheese Station C dan jalan menuju kesana.

Mereka tidak tahu dari mana datangnya cheese itu dan siapa yang menempatkannya disana. Mereka hanya berasumsi bahwa  Cheese itu pasti ada disana.

Setiap pagi, begitu Hem dan Haw sampai di  Cheese stattion  C, mereka menggantung pakaian lari, melepas sepatu dan mengantikannya dengan sandal. Mereka merasa sangat nyaman saat ini kerena menemukan Cheese.

"Ini luar biasa, "Kata Hem."Tersedia cukup banyak cheese untuk kita selamanya."Kurcaci-kurcaci ini merasa bahagia dan sukses, serta berpikir bahwa sekarang mereka sudah aman.

Segera sesudah itu Hem dan Haw mengangap Cheese yang mereka temukan di heese Station C adalah milik mereka. Tempat itu seperti toko Cheese yang luas dan mereka pun segera memindahkan rumah mereka lebih dekat kesana dan mulai membangun sosial di sekitarnya.

Supaya lebih nyaman, Hem dan Haw menghias dinding-dinding tempat itu berbagai pepatah bahkan menggambar gambar cheese di sekelilinya yang membuat mereka tersenyum. salah satunya tertulis :
MEMILIKI CHEESE MEMBUAT ANDA BAHAGIA "

Kadang, Hem dan Haw mengundang teman-teman mereka untuk mengagumi tumpukan Chese di cheese Station C. Sambil menunjuk ke tumpukan itu dengan bangga berkata," Cheese yang cantik, bukan?" Terkadang mereka membagikannya kepada rekan mereka, tapi kadang juga tidak.

"Kami berhak mendapatkan Cheese ini, "Kata Hem lagi. " Kami harus bekerja keras dan lama untuk menemukannya."Ia mengambil sepotong kecil Cheese segar lalu memakannya.

Setelah itu Hem pun tertidur, seperti kebiasaanya.Setiap malam para kurcaci berjalan perlahan menuju tempat tinggal mereka dan membawa tumpukan penuh cheese, dan paginya dengan yakin mereka kembali lagi untuk mengambil lebih banyak lagi.


Hal ini berjalan sampai beberapa saat. Dalam waktu singkat keyakinan Hem dan Haw pun berubah menjadi kesombongan akan keberhasilan mereka. Segera mereka terjebak dalam kenyamanan sehingga tidak menyadari apa yang terjadi.

Sementara waktu berlalu, Sniff dan Scurry tetap melakukan kegiatan rutin mereka. Mereka tiap pagi-pagi sekali, mengendus, mencakar dan melacak daerah sekitar Cheese Station C, mereka melihat apakah ada perubahan yang terjadi dibandingkan kemarin. Baru kemudian mereka duduk dan memakan cheese.

Suatu pagi mereka tiba di Cheese Station C dan melihat tidak ada lagi cheese di sana.

Mereka tidak heran sama sekali. karena Sniff dan Scurry sudah memperhatikan bahwa simpanan Cheese tgersebut semakin hari semakin menipis belakangan ini. Mereka sudah siap dengan keadan ini, dan secara insting  tahu apa yang harus dilakukan.

Mereka saling melihat, melepaskan sepatu lari yang mereka ikat dan digantungkan di leher, kemudian mengenakannya, lalu mengencangkan tali pengikatnya.

Tikus tidak melakukan analisis yang berlebihan.Bagi tikus , masalah dan pemecahnnya sama sederhananya.
Situasi di Cheese station C sudah berubah. Maka Sniff dan Scurry memutuskan untuk berubah juga.
Mereka berdua mencarinya kembali didalam labirin. Sniff pun memulai mengangkat hidungnya, mengendus, dan menganggukkan kepalanya kearah Scurry, yang dengan cepat segera berlari masuk ke dalam labirin sementara Sniff mengikutinya dari belakang secepat ia bisa.

Dengan cepat mereka berangkat untuk menemukan Cheese Baru.

Siangnya, masih pada hari yang sama, Hem dan Haw tiba di Cheese Station C. Mereka tida memperhatikan perubahan-perubahan kecil yang terjadi setiap hari, sehingga mereka merasa yakin  bahwa Cheese mereka pasti ada disana.

Mereka tidak siap menghadapi kenyataan didepan mereka."Apa?! Tidak ada Cheese?!" Teriak Hem. Kemudian ia terus berteriak-teriak, "Tidak ada Cheese? Tidak ada Cheese?" Seolah-olah jika ia berteriak sekeras mungkin seseorang bakal mengembalikan Cheese nya." Who Moved My cheese?"teriaknya. Akhirnya, sambil berkacak pinggang wajahnya berubah merah padam.Ia pun meraung keras sekali, "Ini tidak adil!"

Haw hanya menggelengkan gelengkan keplanya tak percaya. Ia pun juga merasa yakin pasti menemukan Cheese di cheese Station C. Ia berdiri di sana lam sekali, terpaku karena terguncang. Ia sama sekali tidak siap menghadap hal ini.
Hem meneriakkan sesuatu, namun Haw tidak ingin mendengarkannya. Ia tidak mau menghadapi apa yang sedang terjadi, ia pun berusaha menyingkirkannya. Tindakan para kurcaci sangat tidak menarik dan tidak produktif namun bisa di pahami. Menemukan cheese bukan pekerjaan mudah dan bagi para kurcaci lebih besar lagi artinya dibandingkan dengan hasil yang bisa dimakan setiap hari.

menemukan cheese adalah cara memenuhi pemikiran mereka bahwa mereka berhak untuk bahagia. bagi para kurcaci Cheese mempunyai arti lebih, tergantung dari rasanya.

Bagi sebagian dari mereka, menemukan Cheese berarti menemukan hal-hal yang bersifat material, bagi yang lainnya bisa berupa hidup sehat atau mencapai kepuasan spritual. Bagi Haw, menemukan Cheese berarti menemukan rasa aman, mempunyai keluarga yang saling mencintai suatu hari nanti, dan tinggal di rumah yang nyaman di Cheddar Lane.

Sedangkan bagi Hem, Cheese Besar (alat pengaruh) yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain dan untuk memiliki rumah besar didaerah elit. Camembert Hill.

karena cheese sangat berarti bagi mereka, kedua kurcaci tersebut memerlukan waktu yang yang lebih lama untuk menemukan apa yang harus mereka lakukan.Hal yang bisa mereka pkirkan hanyalah tetap mencari-cari di sekitar Cheese Station C untuk memastikan bahwa Cheese tersebut memang benar-benar sudah lenyap.

Sementara Sniff dan Scurry bergerak dengan cepat, Hem dan Haw hanya mengomel dan termenung-menung saja. Mereka mengutuk dan memprotes ketidakadilan yang terjadi. Haw merasa sangat tertekan. Apa yang akan terjadi jika besok pun tidak ada cheese disini? Ia harus membuat rencana kedepan berdasarkan kejadian Cheese ini.

Para kurcaci masih belum percaya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tak ada satu orang pun yang mencari peringatan kepada mereka. Ini tidak benar. Hal ini tidak biasanya terjadi.

Malam itu Hem dan haw pulang kerumah keadaan dalam keadaan lapar dan gundah. Namun sebelum mereka menulis di dinding :
SEMAKIN PENTING ARTI CHEESE BAGI ANDA SEMAKIN INGIN ANDA MEMPERTAHANKANNYA.

Keesokan harinya Hem dan Haw meningalkan rumah mereka dan kembali ke Cheese Station C lagi, dengan harapan siapa tahu besa menemukan Cheese mereka.

Situasinya tidak berubah, Cheese itu sudah tidak ada lagi disana. Para kurcaci tidak tahu harus berbuat apa.Hem dan haw hanya berdiri saja di sana, seperti dua buat patung.

Haw menutup matanya rapat-rapat dan menutupkan tangan ke telinganya.Ia hanya ingin menyingkirkan semuanya. Ia tidak mau tahu bahwa simpanan Cheese-nya semakin berkurang. Ia yakin bahwa Cheese nya di ambil semuanya sekaligus secara tiba-tiba.

Hem menganalisa situasi tersebut berkali-kali sampai akhirnya otaknya yang canggih dan sistem kepercayaannya yang besar mengambil alih. " Mengapa mereka memperlakukan aku seperti?"tuntutnya
"Apa yang sebenarnya terjadi disini?"

Akhirnya Haw membuka matanya, melihat sekeliling ruangan dan berkata, "Ngomong-omong kemana Sniff dan Scurry? apakah mereka tahu sesuatu yang tidak kita ketahui?"
"Apa yang mereka ketahui?"Kata Hem Sinis.
Lanjut Hem,"Mereka cuma tikus biasa.Mereka hanya merespon apa yang terjadi. Kita adalah kurcaci.Kita lebih pintar dari tikus-tikus itu. Kita harus mampu menemukan jawaban terhadap apa yang telah terjadi."Aku tahu, kita lebih pintar,"kata Haw, "namun tampaknya kita tidak bertindak lebih pintar saat ini.Situasi disini telah berubah Hem.Mungkinkah kita perlu berubah dan melakukan hal yang berbeda."

"Mengapa kita harus berubah?"tanya Hem."Kita kurcaci. Kita beda. Hal semacam ini tidak selayaknya menimpa kita. Atau jika terjadi, setidaknya kita mendapatkan keuntungan darinya."
"Mengapa kita harus mendapkan keuntungan ?" tanya Haw.
"Karena kita berhak,"kata Hem mantap.
"Berhak atas apa? kata haw ingin tahu.
" Kita berhak atas Cheese kita."
"mengapa?"tanya Haw lagi.
"Karena, bukan kita yang menyebabkan bencanaini,"Kata Hem."Ini disebabkan oleh orang lain, maka kita harus mencari tahu."

Haw mengusulkan,"Mungkin sebaiknya kita berhenti menganalisa situasi ini dan mulai pergi mencari cheese baru."

"Oh, tidak, "debat Hem."Aku akan mencari akar permasalahannya."  Sementara Hem dan Haw masih mencoba memutuskan apa yang mereka lakukan, Sniff dan Scurry telah menemukan jalan mereka. Mereka masuk jauh kedalam labirin, keluar masuk lorong dan koridor yang ada, mencari cheese di setiap cheese station yang mereka temukan.
Mereka tidak memikirkan hal-hal lain selain mencari Cheese Baru.

Memang, mereka tidak langsung menemukan cheese selama beberapa waktu, sampai akhirnya tiba di suatu bagianlabirin yang belum pernah merka datangi sebelumnya: Cheese Station N.

Mereka memekik kegirangan.Mereka menemukan apa yang mereka cari-cari: persedian Cheese Baru yang sangat banyak.
Mereka tidak bisa mempercayai penglihatan mereka. Tempat itu adalah toko cheese terbesar yang dilihat oleh para tikus.
Sementara itu, Hem dan Haw masih kembali ke Cheese Station C untuk mengevaluasi keadaan mereka. Mereka sekarang mulai menderita karena kelangkaan Cheese. Mereka menjadi putus asa dan saling menyalahkan satu sama lain sebagai penyebab penderitaan mereka.

Sering kali Haw memikirkan rekan tikus mereka, Sniff dan Scurry, serta bertanya-tanya apakah mereka sudah menemukan cheese atau belum. Ia yakin sekali mereka juga mengalami masa-masa yang sulit karena berlarian didalam labirin yang tida sedikit pun menjanjikan kepastian. Namun ia juga tahu bahwa keadaan semacam itu hanya akan berlangsung sementara.

Terkadang, Haw membayangkan Snif dan Scurry telah menemukan Cheese Baru dan sedang menikmatinya.Ia membayangkan mungkin sebaiknya ia juga berlarian berpetualangan lagi di labirin, dan menemukan Cheese Baru yang masih segar. Ia bahkan hampir bisa merasakannya.

Semakin jelas Haw melihat gambaran dirinya menemukan dan menikmati Cheese Baru, semakain kuat pula dorongan dari dalam dirinya untuk meninggalkan Cheese Station C." Ayo kita pergi!" teriaknya tiba-tiba.  " Tidak,"balas Hem dengan cepat."Aku senang di sini.Nyaman. Kita sudah kenal. Disamping itu di luar sana sangar berbahaya."  "Sama sekali tidak,"bantah Haw."Kita sudah menjelajahi banyak tempat sebelumnya, kita bisa melakukannya lagi,"

Aku sudah terlalu tua untuk itu, "kata Hem."Dan aku takut, aku tidak ingin tersesat dan mengolok-olok diri sendiri.Kamu juga kan?".

Mendengar itu, ketakutan haw akan kegagalan pun muncul kembali dan harapannya untuk menemukan Cheese Baru pun surut.

Jadi, setiap hari mereka tetap melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan selama ini. Mereka pergi ke Cheese Station C, tidak menemukan cheese, lalu pulang ke rumah, dalam keadaan khawatir dan putus asa.

Mereka berusaha menolak kenyataan yang terjadi, namun hal itu malah membuat mereka sulit tidur, sehingga membuat mereka kehilangan tenaga pada keesokan harinya, dan menjadi semakin mudah tersinggung.

Rumah mereka bukan lagi tempat peristirahatan bagi mereka seperti sebelumnya.Mereka sulit tidur dan sering mimpi buruk tentang tidak menemukan Cheese sama sekali.

Namun, Hem dan Haw tetap saja kembali ke Cheese Station C dan menunggu disana setiap hari.Menurut Hem, "Tahu tidak, jika saja kita bekerja lebih keras lagi kita akan menemukan bahwa tidak ada perubahan besar. Cheese itu mungkin saja ada didekat kita. Mungkin merka menyembunyikannya di balik dinding."

Keesokan harinya, Hem dan Haw kembali dengan membawa peralatan. Hem membawa pahat, sementara haw memukul-mukulkan palu sampai mereka membuat lubang dinding cheese Station C. Mereka mengintip kedalamnya, namun tetap tidak menemukan Cheese.

Mereka kecewa namun masih yakin bahwa merka bisa memecahkan masalah itu. Maka mereka mulai bekerja lebih pagi, tinggal lebih lama, dan bekerja lebih keras. namun setelah beberapa lama merka bekerja, yang mereka dapatkan hanyalah lubang besar di dinding.
Haw mulai menyadari adanya perbedaan besar antara aktivitas dan produktivitas.
"mungkin,"kata Hem,"kita sebaiknya duduk dulu dan melihat apa yang akan terjadi.Cepat atau lambat mereka pasti akan menaruh cheese itu lagi di sini."

Haw sangat ingin mempercayainya. Maka setiap hari ia pulang ke rumah hanya untuk beristirahat dan kembali dengan enggan bersama Hem ke Cheese Station C. Namun Cheese tidak pernah muncul lagi.

Saat itu mereka menjadi semakin lemah karena lapar dan tertekan. Haw mulai bosan menunggu dan berharap akan adanya perubahan situasi. Ia mulai menyadari semakin lama mereka berada dalam keadaan Cheese, keadaan mereka akan bertambah parah.

Haw tahu mereka sudah sampai pada batas kekuatan dan kesabaran mereka. Akhirnya, pada suatu hari Haw menertawakan dirinya sendiri."Haw(ha), Haw (ha).lihatlah keadaan kita.Kita tetap melakukan hal yang sama terus menerus dan bertanya-tanya mengapa keadaan tidak bertambah baik. Jika ini tidak bisa dibilang konyol, pasti ada istilah yang lebih lucu lagi."

Haw tidak menyukai ide untuk berlarian lagi di labirin, karena ia tahu akan tersesat dan tidak tahu di mana ia akan menemukan Cheese. Namun ia harus menertawakan kebodohannya, dan bagaimana rasa takutnya telah mempermainkan dirinya.

Ia bertanya kepada hem,"dimanakah kita meletakan sepatu lari kita?" Butuh waktu lama untuk menemukannya, karena mereka telah memindahkan barang-barang saat menemukan Cheese. mereka di cheese station C, dan menurut mereka, saat itu, tidak akan memerlukan sepatu itu lagi.

Ketika Hem melihat rekannya mulai mengenakan peralatan larinya, ia berkata,"Kamu tidak serius akan berlarian di dalam labirin lagi, kan? Mengapa tidak menunggu saja di sini bersamaku sampai mereka menaruh Cheese lagi di sini?"

"karena, kamu tidak memahaminya,"kata Haw."Aku sebenarnya juga tidak ingin kembali kesana,namun sekarang aku sadar mereka tidak akan pernah mengembalikan Cheese yang lalu kesini. Inilah saatnya menemukan Cheese Baru."

Hem membantah,"tapi bagaimana jika diluar sana juga tidak ada Cheese?Atau kalaupun ada, tapi kamu tidak bisa menemukannnya?"
"Aku tak tahu."Jawab Haw. ia sudah menanyakan pertanyaan yang sama kepada dirinya sendiri berkali-kali dan merasakan ketakutannya muncul kembali, ketakutan yang membuat ia berada di tempat yang sama sampai saat ini.

Ia bertanya kepada dirinya sendiri."Di manakah kesempatan yang lebih besar untuk menemukan Cheese, di sini atau didalam labirin?"

Ia membayangkan satu gambar dalam angannya. Ia melihat dirinya sendiri keluar dari labirin dengan senyum di wajahnya.

Meskipun gambaran itu mengejutkannya, namun hal itu membuatnya merasa lebih baik. Ia melihat dirinya tersesat berkali-kali didalam Labirin, namun cukup percaya diri bahwa akhirnya ia menemukan cheese baru di luar sana bersamaan dengan hal-hal baik yang menyertainya. Ia mulai memgumpulkan keberaniannya.

Kemudian ia mulai mengunakan imajinasinya untuk mengambarkan gambaran yang paling ia yakini -dengan detail yang realistis- bahwa ia akan menemukan dan menikmati rasa Cheese Baru.

Ia melihat dirinya sedang makan cheese Swiss yang berlubang-lubang, cheese Cheddar dan cheese Amerika yang oranye terang, cheese mozzarella dari italia, dan lembutnya cheese perancis camembert, serta.....

Kemudian ia mendengar Hem mengatakan sesuatu, dan menyadari bahwa mereka masih didalam cheese station C.

Haw berkata, "Hem, kadangkala, sesuatu itu berubah dan mereka tidak akan pernah sama lagi. hal ini sama seperti yang terjadi dulu. Itulah hidup! Kehidupan terus berjalan. Dan kita pun harus demikian."

Haw melihat pada rekannya yang diam saja dan mencoba menjelaskan pemikirannya kepadanya, akan tetapi ketakutan Hem sudah berubah menjadi kemarahan dan ia tidak lagi mau mendengarkan.

Haw tidak bermaksud menyinggung temannya, akan tetapi ia harus menertawakan betapa  bodonya mereka berdua.

Saat Haw bersiap-siap untuk berangkat, ia mulai merasa lebih bergairah, tahu bahwa akhirnya ia bisa menertawakan diri sendiri, merelakan dan bergerak maju.

Haw tertawa dan mengumumkan, "inilah waktunya ber Labirin !" Hem tidak tertawa dan juga tidak bereaksi

Haw mengambil batu kecil yang tajam dan menuliskan bahan untuk dipikirkan oleh Hem didinding. Sama seperti kebiasaanya. Haw bahkan menggambar Cheese di sekelilingnya, dengan harapan tulisan itu bisa membuat Hem tersenyum, tergugah, dan mulai mengejar Cheese Baru. Akan tetapi tidak ingin melihatnya.
Tertulis : JIKA ANDA TIDAK BERUBAH, ANDA AKAN PUNAH.

Kemudian,Haw menjulurkan kepalanya keluar dan mengintip dengan cemas kearah labirin. Ia berfikir kenapa ia bisa terjebak dalam situasi tanpa cheese seperti ini.

Ia pernah punya keyakinan bahwa bisa jadi di dalam sana tidak ada Cheese, dan mungkin ia tidak akan pernah menemukannya.Keyakinan yang timbul karena ketakutannya itu telah membekukan dan membunuhnya.

Haw tersenyum. Ia tahu Hem pasti sedang bertanya-tanya"WHO MOVED MY CHEESE?", namun saat ini Haw sedang bertanya pula, "Mengapa aku tidak bangkit dan bergerak bersama Cheese lebih awal?"
Saat ia mulai masuk kedalam labirin, Haw menoleh lagi ke belakang, dan bisa merasakan kenyamannya. Ia bisa meraskan dirinya ditarik ke daerah yang telah dikenalnya dengan baik- Walaupun ia sudah lama tidak menemukan Cheese disana. Haw menjadi lebih cemas dan bertanya-tanya apakah ia benar-benar ingin pergi kedalam labirin. Ia menuliskan pepatah didinding yang ada didepannya dan menatapnya beberapa saat :
APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN JIKA ANDA TIDAK TAKUT?

Ia memikirkannya. Ia tahu kadang rasa takut penting juga. Saat rasa takut menyerang, segala sesuatunya akan menjadi semakin buruk jika kita tidak berbuat sesuatu, sehingga hal itu bisa mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Namun, rasa takut tak akan berguna jika terlalu takut sehingga Anda tidak berani melakukan apa pun.

Ia melihat kesebelah kanannya, ke bagian labirin yang belum pernah dijelajahinya, dan rasa takutnyapun mulai menyerang.
Kemudian ia mengambil napas dalam-dalam, berbelok kekanan, masuk kedalam labirin, sambil berlari-lari kecil menuju ketempat yang belum diketahuinya.

Saat ia mencoba menemukan jalannya, pada mulanya Haw merasa khawatir, jangan-jangan ia sudah terlalu lama menunggu di Cheese Station C. ia sudah lama tidak makan Cheese yang membuat keadaanya saat ini lemah. Ia memerlukan waktu yang lebih lama, dan lebih sulit untuk berjalan didalam labirin dibanding dulu. Ia memutuskan, jika ia mendapat kesempatan sekali lagi, ia akan keluar dari zona kenikmatannya dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi secepat mungkin. Hal itu akan membuat segalanya lebih mudah.

Kemudian Haw tersenyum simpul saat terlintas dalam pikirannya,"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali." Selama beberapa hari Haw bisa menemukan sedikit Cheese di sini dan sedikit lagi disana, namun jumlahnya tidak cukup banyak untuk bertahan lama. Ia berharap bisa menemukan Cheese dalam jumlah cukup besar, sehingga bisa dibawa kembali ke tempat Hem berada dan untuk membujuknya keluar dan kembali masuk kedalam labirin.

Namun saat ini Haw masih belum begitu percaya diri. Ia masih sering kebingungan didalam labirin.Banyak hal sudah  berubah sejak terakhir kali ia masuk kesana. Saat ia merasa sudah mendapat kemajuan, tiba-tiba ia medapati dirinya tersesat dalam lorong-lorong labirin. Perkembangannya seperti maju dua langkah lalu mundur lagi satu langkah. Itulah tantangannya, namun ia mengakui bahwa kembali ke labirin, memburu Cheese, tidaklah seburuk yang ia takutkan sebelumnya.

Setelah lewat beberapa waktu, ia mulai bertanya-tanya, apakah cukup realistis jika ia berharap dapat menemukan Cheese Baru. apakah cukup realistis jika ia berharap dapat menemukan Cheese Baru. Apakah ia telah makan lebih dari yang bisa ia makan. Kemudian ia tertawa,  menyadari bahwa saat ini tak ada sesuatu yang bisa ia makan.

Setiap kali ia merasa takut, ia mengingatkan diri sendiri akan apa yang sudah ia lakukan, betapa tidak nymannya saat itu, bahwa keadaan saat ini jauh lebih baik dibanding dengan keadaan tanpa Cheese untuk dimakan. Kini ia memegang kendali, tidak lagi pasrah pada keadaan.

Kemudian ia mengingatkan dirinya sendiri, jika Sniff dan Scurry bisa berjalan terus, tentu ia juga bisa!Kemudian, saat Haw melihat kembali kebelakang, baru disadarinya bahwa lenyapnya Cheese di Cheese Station C tidaklah terjadi begitu saja seperti yang di percayainya selama ini. Jumlah Cheese yang ada, memang semakin berkurang, dan yang tertinggal pun sudah tua. yang rasanya sudah tidak enak.

Bahkan jamur pun sudah bertumbuhan diatas cheese-cheese tua itu.Namun ia tidak begitu memperhatikan. Diakuinya juga, jika ia menyempatkan diri memperhatikan hal-hal tersebut, pasti ia sudah bisa menduga apa yang akan terjadi. Namun itu tidak ia lakukan.

Sekarang Haw sadar bahwa perubahan tidak akan mengejutkannya jika ia selalu memperhatikan kejadian-kejadian yang  ada dan mengantisipasi perubahan yang terjadi.Mungkin itulah yang telah dilakukan oleh Sniff dan Scurry.

Ia memutuskan untuk lebih waspada mulai sekarang. Ia akan menyongsong perubahan yang datang dan mengatasinya. Ia akan lebih memperhatikan nalurinya untuk merasakan saat perubahan akan terjadi dan mempersiapkan diri untuk menyesuaikan diri. Ia berhenti untuk beristirahat dan menulis di dinding labirin:
CIUMLAH CHEESE SESERING MUNGKIN SEHINGGA ANDA TAHU SAAT IA MULAI MEMBUSUK.

Beberapa waktu kemudian, sesudah sekian lama tidak juga menemukan Cheese, Haw menemukan sebuah Cheese Station besar yang tampak menjanjikan. namun saat ia masuk kedalamnya, ia sangat kecewa karena ternyata kosong. "Perasaan kosong ini sudah sering akurasakan."pikirnya. Ia merasa putus asa dan ingin menyerah saja. Kekuatan Haw jauh menurun. Ia tahu ia tersesat dan takut kalau tidak bisa bertahan hidup. Ia berpikir untuk berbalik arah dan kembali ke Cheese Station C.Paling tidak jika ia kembali, dan Hem masih ada disana. Ia tidak akan sendirian. Kemudian ia menanyakan pertanyaan yang sama lagi,"Apa yang akan saya lakukan jika saya tidak takut?"

Haw merasa bahwa ia sudah bisa mengatasi rasa takutnya, namun sebenarnya ia lebih sering merasa takut di bandingkan keberanian yang ia akui, bahkan pada dirinya sendiri. Ia tidak selalu begitu yakin akan penyebab rasa takut itu, namun, dalam kondisi yang semakin lemah, ia tahu bahwa sebenarnya ia takut pergi sendiri. Haw tidak mengetahuinya, hal itu terjadi karena rasa takut yang ditimbulkan oleh berbagai macam kepercayaan yang diyakininya lebih mendominasi dirinya.

Haw bertanya-tanya apakah Hem juga sudah mulai bergerak, atau masih terbelenggu oleh ketakutan-ketakutannya. Kemudian Haw ingat masa-masa terbaiknya saat berada di tengah belantaran labirin yaitu saat ia terus bergerak.

Ia menulis lagi di dinding, karena tulisannya lebih merupakan pengigat bagi dirinya sendiri dibanding sebagai petunjuk jalan bagi temanya si Hem, dengan harapan diikuti:
GERAKAN KE ARAH BARU MEMBANTU ANDA MENEMUKAN CHEESE BARU.

Haw melihat jauh ke jalan setapak yang gelap, dan ia sadar kalau ia takut. Apa yang ada didepan sana? Apakah kosong? Atau bahkan lebih buruk lagi, ada bahaya mengancam? ia mulai membayangkan hal-hal yang menakutkan yang bisa terjadi pada dirinya. Ia membuat dirinya sendiri ketakutan setengah mati.

Kemudian ia tertawa sendiri, ia sadar bahwa rasa takut akan membuat keadaan menjadi bertambah buruk. Maka ia pun melakukan apa yang akan ia lakukan jika ia tidak takut. Ia begerak ke arah yang baru.

Saat ia mulai berlari memasuki lorong yang gelap itu, ia pun tersenyum. Ia tida menyadari sebelumnya, namun ia menemukan hal yang menyejukkan jiwanya, Ia merelakan yang telah terjadi dan mempercayai apa yang ada didepannya, meskipun ia tidak tahu apa yang menantinya didepan sana.

Diluar perkiraanya, ia mulai menikmati apa yang dilakukannya."Mengapa aku merasa sangat senang?" pikinya keheranan."Aku tidak punya Cheese secuil pun dan tak tahu akan ke mana."

Segera setelah itu, ia tahu apa yang membuatnya bahagia. Ia berhenti dan menulis lagi di dinding:
SAAT ANDA MENINGGALKAN RASA TAKUT DI BELAKANG, ANDA AKAN MERASA BEBAS.

Haw menyadari bahwa dirinya telah terbelenggu oleh rasa takutnya sendiri. Bergerak menuju arah yang berbeda telah membebaskannya.Sekarang ia bisa merasakan tiupan angin dingin yang menyegarkan di bagian labirin tersebut. Ia mengambil napas panjang beberapa kali dan merasakan energi baru mengalir ke dalam tubuhnya.Begitu ia bisa mengatasi rasa takutnya, ternyata berada di labirin terasa lebih menyenangkan, berbeda dengan yang dulu di percayainya.

Sudah lama Haw tidak merasakan hal seperti itu.Bahkan ia sudah hampir lupa betapa menyenangkan nya mengejar Cheese itu.

Agar segalanya menjadi lebih baik. Haw mulai melukis gambar angan-angannya lagi. Ia melihat dirinya secara untuh sedang duduk di tengah tumpukan Cheese kesukaanya - baik Cheddar maupun Brie ! Ia melihat dirinya makan cheese favoritnya sebanyak ia mau, dan ia menikmati pemandangan yang dilihatnya. Kemudian ia membayangkan bagaimana puasanya ia bisa merasakan Cheese yang enak-enak itu.Semakin jelas ia melihat bayangan dirinya menikmati Cheese Baru, semakin nyata dan yakin bahwa hal itu bisa didapatkannya. ia bisa merasakan bahwa ia akan memperoleh semuanya. Ia menulis :
MEMBANYANGKAN DIRIKU SENDIRI SEDANG MENIKMATI CHEESE BARU, BAHKAN SEBELUM AKU MENEMUKANNYA, TELA MENGHARAPKAN AKU KEPADANYA.

Haw tidak lagi berpikir tentang kerugian yang bakal ia derita, sebagai gantinya ia memirkan tentang apa yang akan di peroleh. Ia terheran-heran mengapa sebelumnya ia selalu berpikir bahwa perubahan akan selalu berakibat buruk. Sekarang ia menyadari bahwa perubahan bisa mengarah ke sesuatu yang lebih baik.

"Mengapa aku tidak bisa melihat hal ini sebelum nya?" tanyanya pada diri sendiri. Dan kemudian ia pun berlari sepanjang labirin dengan kekuatan dan semangat yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Tak lama kemudian ia menemukan Cheese Station dan sangat gembira ketika melihat ada sepotong Cheese Baru terlihat didekat pintu masuk.

Ada berbagai jenis Cheese yang belum pernah ia lihat sebelumnya, namun semuanya kelihatan enak.ia mencobanya dan ternyata memang enak.

Ia memakan hampir seluruh Cheese Baru yang ada dan menyimpan sedikit di kantongnya untuk di makan kemudian atau bahkan dibagikan pada Hem. Kekuatannya pun mulai pulih.

Ia menyadari bahwa jika saja ia bergerak lebih cepat ia akan menemukan banyak Cheese Baru disini.Haw memutuskan untuk kembali dan akan melihat apakah Hem sudah siap untuk bergabung.
Saat ia berbalik ke jalan yang pernah dilewatinya, ia berhenti dan menulis di dinding :
SEMAKIN CEPAT ANDA MELUPAKAN CHEESE LAMA, SEMAKIN CEPAT PULA ANDA MENEMUKAN CHEESE BARU.

Beberapa saat kemudian Haw kembali ke Cheese Station C dan menemukan Hem di sana. ia menawarkan sepotong Cheese baru, namun di tolak. Hem menghargai tawaran temannya itu, namun katanya,"Kupikir aku tidak akan suka Cheese Baru.Itu bukan yang biasa aku makan.Aku ingin Cheese-ku kembali dan aku tidak akan berubah sampai aku dapatkan yang aku mau."

Haw hanya bisa menggelengkan kepalanya, kecewa, dan dengan enggan kembali keluar seorang diri.Saat ia tiba kembali di ujung tempat terjauh yang pernah ia jeljahi, ia pun merasa kehilangan teman, namun menyadari ia menyukai apa yang sedang ditemukannya. bahkan sebelum menemukan implannya.persediaan Cheese Baru yang banyak, jika ada, ia tahu bahwa yang membuatnya bahagia bukanlah hanya memiliki Cheese.

Ia bahagia karena tidak dikejar-kejar oleh rasa takutnya. Ia menyukai apa yang sedang di lakukan sekarang. Menyadari hal ini. Haw tidak lagi merasa.selemahsaat ia masih tinggal di Cheese Station C tanpa Cheese. Kesadaran bahwa ia tidak akan membiarkan rasa takutnya menghentikannya dan bahwaia sekarang menuju kearah baru membuat Haw bersemangat dan merasa kuat.

Sekarang ia merasa bahwa tinggal menunggu waktu saja sebelum ia menemukan yang ia butuhkan. Bahkan ia sudah bisa merasakan ia telah menemukan apa yang ia cari. ia tersenyum saat menyadari :
JAUH LEBIH AMAN PERGI MENCARI CHEESE DI LABIRIN DI BANDING TETAP BERTAHAN DALAM KEADAAN TANPA CHEESE.

 Haw kembali menyadari, seperti yang pernah ia rasakan sebelumnya, yaitu bahwa apa yang kita takutkan yang kita biarkan berkembang dalam pikiran kita jauh lebih buruk daripada kenyataan sebenarnya. Ia pernah sangat takutuntuk mulai mencari. namun sejak ia memulai perjalannanya ia menemukan cukup banyak Cheese di lorong-lorong untuk membantunya bertahan.Dan sekurang ia berencana untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Hanya berencana saja sudah membuatnya bergairah.

Pemikirannya di masa lalu telah tertutup oleh awan kecemasan dan ketakutannya. Ia pernah berpikir akan kekurangan Cheese, atau Cheese-nya tidak bisa bertahan lama. Ia juga lebih banyak berpikir tentang akibat buruk apa yang akan terjadi dibandingkan, kebaikan apa yang bisa ia peroleh.

Namun hal itu sudah berubah saat meninggalkan station C. Ia pernah punya keyakinan bahwa cheese sebaiknya tidak boleh dipindahkan dan perubahan adalah sesuatu yang salah. Saat ini ia menyadari bahwa perubahan akan selalu terjadi, baik kita mengharapkannya atau tidak. Perubahan hanya bisa mengagetkan kita jika kita tidak mengharapkannya dan tidak memperkirakannya.Saat menyadari bahwa keyakinannya telah berubah, ia berhenti untuk menulis di dinding:
KEYAKINAN LAMA TIDAK AKAN MEMBAWA ANDA KEPADA CHEESE BARU

Haw belum lagi menemukan Cheese, namun saat ia berlari didalam Labirin, ia memikirkan pelajaran-pelajaran yang ia dapatkan.Haw sekarang sadar bahwa keyakinan barunya membentuk perilaku yang baru pula.Tindakannya saat ini sangat berbeda dengan apa yang ia lakukan saat masih bolak balik ke station cheese yang kosong yang dulu. Ia tahu saat Anda mengubah keyakinan Anda, tindakan Anda pun berubah.
Bisa saja anda percaya bahwa perubahan akan mencelakakan anda sehingga Anda menolaknya. Namun bisa pula Anda berkeyakinan bahwa menemukan Cheese Baru akan sangat membantu Anda. oleh karena itu Anda menyambut perubahan yang terjadi. Itu semua tergantung dari pilihan keyakinan Anda. Ia menulis di dinding:
SAAT ANDA SADAR BAHWA ANDA BISA MENEMUKAN CHESE DAN MENIKMATI CHEESE BARU, ANDA AKAN MENGUBAH HALUAN.

Haw mengakui jika saja ia lebih cepat mengatasi perubahan yang terjadi dan meninggalkan Cheese Station C dari awal, mungkin keadaanya sudah lebih baik. Ia akan merasa lebih kuat dan sehat lahir batin serta siap menghadapi tantangan pencarian Cheese Baru. Bahkan, mungkin ia sudah menemukannya sekarang jika saja ia siap mengantisipasi perubahan, daripada membuang waktu untuk menyangkal bahwa perubahan sudah datang.

Ia menggunakan imajinasinya lagi dan melihat dirinya telah menemukan Cheese Baru dan sedang menikmatinya. Ia memutuskan untuk terus menjelajahi bagian-bagian yang belum diketahuinya didalam Labirin, dan menemukan sedikit Cheese disana-sini. Haw pun mulai mendapatkan kembali kekuatan dan kepercayaan dirinya.

Saat ia memikirkan tempat asalnya dulu. Haw merasa gembira karena telah menulis dinding labirin di beberapa tempat. Ia yakin tulisan-tulisan itu bisa menjadi petunjuk jalan bagi Hem.jika ia memutuskan untuk meninggalkan Cheese Station C.Haw berharap ia menuju ke arah yang benar.Ia memikirkan tentang kemungkinan Hem membaca Tulisan Tangan di Dinding dan menemukan jalannya. Ia menulisdi dinding, suatu hal yang telah berulang kali dipikirkannya :
MEMPERHATIKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KECIL SEJAK AWAL AKAN MEMBANTU ANDA MENYESUAIKAN DIRI TERHADAP PERUBAHAN BESAR YANG AKAN MUNCUL.

Saat ini, Haw telah bisa melupakan masa lalu dan menyesuaikan diri denga situasi sekarang. Ia meneruskan pencariannya didalam labirin dengan kekuatan dan kecepatan yang terus bertambah. Dan tak lama kemudian, terjadilah. Saat ia merasa bahwa ia akan terjebak dalam labirin selamnya, perjalannya- atau setidaknya perjalannya saat ini- berakhir dengan cepat dan menggembirakan.

Haw menyusuri sebuah lorong yang belum pernah di masukinya, berbelok dan ia menemukan Cheese Baru di Cheese Station N!  Saat ia masuk, pemandangan di depannya membuatnya sangat terkejut. Tumpukan Cheese tampak ada di mana-mana, benar-benar persedian Cheese terbesar yang pernah dilihatnya. Tidak semua Cheese dikenalnya, karena beberapa di antara Cheese tersebut ada yang baru pertama kali ini dilihatnya.

Untuk sesat ia bertanya-tanya apakah ini benar-benar terjadi atau hanya khayalannya saja, sampai melihat dua teman lamanya Sniff dan Scurry.
Sniff menyambutnya dengan anggukan kepala, dan scurry melambaikan cakarnya. Perut mereka yang membuncit menunjukkan bahwa mereka sudah cukup lama berada disana.
Haw dengan cepat membalas salam itu dan segera mencicipi semua Cheese kesukaannya. ia melepas sepatu larinya, mengikat kedua talinya, dan mengalungkannya di leher. Sniff dan Scurry tertawa.Mereka mengangggukan keapala tanda setuju. Kemudian Haw menerjan Cheese Baru.Saat ia sudah kenyang, diangkatnya sepotong Cheese segar dan bersulang. "Selamat untuk Cheese!"

Saat Haw menikmati Cheese-nya, ia mengingat ingat kembali pelajaran yang diperolehnya. Ia sadar saat ia merasa takut berubah ia terbelenggu oleh bayangan mengenai Cheese lama yang sebetulnya sudah tidak ada lagi. jadi apa yang membuatnya berubah? Apakah rasa takut akan mati kelaparan? Haw tersenyum, karena hal semacam itu kadang bisa membantu juga.

Kemudian ia tertawa dan menyadari bahwa ia mulai berubah saat ia beljar untuk menertawakan dirinya sendiri atas kesalahan yang ia lukukan. ia sadar bahwa cara tercepat untuk berubah adalah dengan menertawakan kebodohan diri sendiri - Sehingga kita bisa merelakan, melupakan, dan  dengan cepat mulai bergerak.  Ia tahu, ia telah belajar hal yang sangat berguna dari rekan tikusnya. Sniff dan Scurry. Mereka membuat hidup ini sederhana. Mereka tidak melakukan analisa mendalam dan memperumit masalah. Saat si tuasi berubah dan Cheese dipindahkan, mereka berubah dan bergerak mengikuti Cheese.Ia akan mengingat hal itu. Haw juga meggunakan otaknya yang luar biasa untuk melakukan hal yang bisa dilakukan lebih baik oleh kurcaci di bandingkan tikus.

Ia membayangkan dirinya - dengan detail yang sangat nyata - sedang menemukan sesuatu yang lebih baik - jauh lebih baik. Ia mengingat kembali kesalahan-kesalahan yang dibuatnya di masa lalu dan menggunakannya untuk merencanakan masa depannya. Ia tahu bahwa kita bisa belajar untuk mengatasi perubahan. Anda bisa mesa menjadi lebih sadar untuk tetap menyederhanakan sesegala sesuatunya, menjadi lebih luwes, dan , dan bergerak cepat

Anda tidak perlu memperumit permasalahan atau membingungkan diri sendiri dengan berbagai keyakinan-keyakinan lama. Anda sebaiknya memperhatikan perubahan-perubahan kecil yang terjadi sehingga sat perubahan besar datang anda sudah siap.

Ia tahu bahwa ia harus segera menyesuaikan diri, karena jika anda tidak segera beradaptasi, bisa jadi Anda tidak akan pernah bisa menyesuaikan diri. ia juga menyadari bahwa halangan terbesar untuk berubah terletak didalam diri sendiri, dan masalah-nya tidak akan membaik jika Anda tidak berubah.Mungkin yang paling penting adalah selalu ada Cheese baru di luar sana baik kita sadari atau tidak.Dan kita baru bisa mendapatkannya jika kita bisa mengatasi rasa takut dan menikmati petualangan.

ia tahu rasa takut itu penting, karena akan menjauhkan kita dari bahaya. Namun ia menyadai sebagian besar ketakutannya tidak masuk akal dan menghalanginya untuk berubah saat di perlukan.
Saat itu ia tidak menyukai perubahan, namun ternyata perubahan tersebut menjadi suatu karunia yang mengantarnya menemukan Cheese yang lebih baik.

Bahkan ia menemukan bagian dirinya yang lebih baik juga. Saat Haw mengingat-ingat hal yang telah di pelajarinya, ia teringat temannya Hem. Ia bertanya-tanya apakah Hem sudah membaca pesan-pesan yang ia tuliskan di dinding Cheese Station C dan labirin. Apakah Hem sudah memutuskan untuk merelakan dan mulai bergerak? Apakah ia telah masuk kedalam labirin dan menemukan hal-hal yang membuatnya hidupnya lebih baik ?

Ataukah Hem tetap saja membantu karena ia tidak mau berubah? Haw berpikir untuk kembali lagi ke Cheese Station C untuk melihat apakah Hem masih ada di sana - dengan asumsi ia masih bisa mengingat jalan kembali. Jika ia menemukan Cheese disana, Ia mungkin bisa menunjukkan cara bagaimana ia bisa keluar dari kesulitan yang di hadapinya. Namun Haw juga sadar bahwa ia sudah pernah mencoba untuk membuat temannya itu berubah.

Hem harus bisa menemukan jalannya sendiri, keluar dari rasa nyamannya dan mengatasi rasa takutnya. Tak ada seorang pun yang bisa melakukan hal itu untuknya atau membujuknya. ia harus bisa melihat keuntungan dari perubahan yang terjadi bagi dirinya.Haw tahu bahwa ia sudah meninggalkan petunjuk jalan bagi Hem dengan itu ia pasti bisa menemukan jalan, yang diperlukan hanya membaca Tulisan Tangan di Dinding.

Ia menghentikan lamunanya dan menulis ringkasan pelajaran yang di perolehnya di dinding terbesar di Cheese Station N. Digambarnya potongan Cheese yang besar di sekeliling kebenaran-kebenaran yang di perolehnya, dan ia tersenyum saat melihat apa yang telah ia dapatkan :
TULISAN TANGAN DI DINDING
* PERUBAHAN SELALU TERJADI MEREKA TERUS MEMINDAHKAN CHEESE
* ANTISIPASI PERUBAHAN BERSIAPLAH JIKA CHEESE DIPINDAHKAN
* PERHATIKAN PERUBAHAN, CIUMLAH CHEESE SESERING MUNGKIN SEHINGGA TAHU  KAPAN MULAI MEMBUSUK.
* SESUAIKAN DIRI DENGAN CEPAT, SEMAKAIN CEPAT ANDA MELUPAKAN CHEESE LAMA, SEMAKIN  CEPAT ANDA MENEMUKAN CHEESE BARU.
*BERUBAH, BERGERAK BERSAMA CHEESE
* NIKMATI PERUBAHAN! NIKMATI PETUALANGAN DAN NIKMATI RASA CHEESE BARU!
* BERSIAPLAH BERUBAH DENGAN CEPAT DAN NIKMATILAH LAGI DAN LAGI, MEREKA TETAP MEMINDAHKAN CHEESE

Haw tahu ia telah banyak berubah sejak terakhir kali ia bersama Hem di Station Cheese C, namun ia juga sadar bahwa dengan mudah ia bisa kembali kekebiasaan lama jika ia merasa terlalu nyaman. Oleh karena itu, setiap hari ia memeriksa Station Cheese N untuk melihat keadaan Chese-nya. Ia akan melakukan segalanya agar perubahan tidak lagi mengejutkannya.Meskipun Haw mempunyai persedian Cheese yang sangat banyak, Ia masih sering menjelajahi labirin dan mendatangi daerah-daerah baru, sehingga ia akan tetap tahu apa yang terjadi di sekitarnya. Menurutnya jauh lebih aman jika ia menyadari pilihan-pilihan yang ada didepannya di bandingkan mengunci diri dalam zona kenyamannya sendiri.

Kemudian, Haw mendengar suara yang menurut-nya berasal dari dalam labirin. Saat suara ribut itu semakin keras terdengar, ia sadar bahwa sesorang sedang menuju kesana.

Hemkah yang datang? Diakah yang akan muncul di belokan sana?

Haw berdoa singkat dan berharp - seperti yang sering ia lakukan selama ini - bahwa mungkin, akhiur nya temannya mampu untuk.....BERGERAK BERSAMA CHEESE MENIKMATINYA !


TAMAT ....
ATAUKAH SEBUAH AWAL YANG BARU ?
























 

Kamis, 20 Desember 2012

CURHAT NIYEEE

 CURHAT NIYEEE




Sebaiknya Hindari curhat pada lawan jenis, terutama untuk mencurahkan masalah yang berhubungan dengan pasangan. Biasanya curhat pada lawan jenis justru akan mengaburkan objektifitas kita terhadap pasangan, karena kita justru akan membanding-bandingkan teman curhat kita dengan pasangan yang pada akirnya hanya berbuah perselingkuhan.

Kalau sudah terjadi perselingkuhan tentunya akan lebih banyak korban yang tersakiti dari masing-masing keluarga.

Sebaiknya Evaluasi kembali Apa yang telah terjadi pada dirimu sebelum rumah tangga anda hancur karena hanya menuruti hawa nabsu.

Karena itu janganlah curhat dengan lawan jenis, ataupun terlalu berhubungan akrab dengan lawan jenis seperti nebeng pulang bareng hanya berdua saja, suatu hari pasti akan menimbulkan kerinduan dan berakhir dengan perselingkuhan. Meskipun tidak semua orang akan berperilaku sama, tetapi sebagian besar hal ini yang memicu terjadinya bencana yang tak pernah terpikirkan tetapi menjadi petaka.

Banyak orang berpikir, bahwa masalah seks dan keuangan bukan sesuatu hal yang harus ditutupi.
Sehingga dengan leluasa ia bisa bercerita panjang lebar pada seorang teman. Tapi, sejatinya, tak semua masalah rumahtangga bisa diceritakan pada orang lain, sekalipun ia sahabat yang bisa Anda percaya," lanjut konselor pernikahan di beberapa media ini.

Pasangan Perlu Tahu
Memiliki teman curhat, apalagi lawan jenis, perlu diberitahukan pada pasangan. Tujuannya agar tidak ada rasa saling curiga. Sebab bagaimana pun juga, sebenamya teman curhat ini sangat membantu kita. Di saat hubungan komunikasi suami istri mengalami kemacetan, ada mediator yang bisa melumerkan suasana, dan lain sebagainya.

Namun demikian, jangan sampai kita tergantung padanya. "Keberadaan dia sebagai orang yang dapat membantu memecahkan masalah, jangan sampai berubah menjadi ketergantungan, sebaiknya Anda tidak hanya punya satu sahabat tapi juga punya teman lain yang juga bisa Anda percaya. Agar Anda bisa memilah mana hal perlu dan tidak perlu diceritakan. Misalnya, teman curhat itu khusus untuk mencari penyelesaian sedang teman lainnya sebagai tempat untuk berbagi cerita. "Cara seperti ini sangat efektif untuk tidak memunculkan ketergantungan.

Awal Perselingkuhan?
Mula-mula curhat, tergantung, tahu-tahu perselingkuhan terjadi. Bisa terjadi, Orang yang mulai berubah orientasi dari pencari solusi menjadi sekedar ingin didengar, maka bisa dipastikan sisi objektif dalam memandang materi curhat akan hilang. Akhirnya, bisa beralih menjadi simpati dan empati. Maka kemudian emosi alias perasaan menjadi lebih dominan.

Yang bisa jadi pegangan oleh Anda sebagai 'pasien' adalah, perhatikan bahwa dia memberikan solusi secara fokus, tidak melebar ke mana-mana, yang justru menambah masalah Anda. "Jika masalahnya adalah piring pecah maka jangan melebar menjadi urusan telat pulang kantor. Dan Anda tak perlu mendapat pembelaan. Yang lebih baik adalah memberi masukan dan saran yang positif yang kongkrit."
Sebab, jika muncul asumsi atau pembelaan, maka akan muncul simpati. Ini sangat berbahaya. Kemudian
bisa muncul lagi perasaan, bahwa teman curhat tersebut memihak pada Anda. Anda merasa dihargai, disayang, dfdengar dan dipahami perasaannya. Nah, lalu ke mana lagi kalau tidak berlanjut menjadi hubungan yang lebih jauh?

Mau Curhat? Ada Rambu-Rambunya
Lokasi curhat. Jika Anda ingin curhat carilah tempat yang ramai, tujuannya agar tidak menimbulkan fitnah dan membuat jarak. Apalagi hingga mencari lokasi yang temaran dan dipojokan. Ingat Anda butuh solusi bukan kedekatan apalagi kenyaman.

Jangan terlalu lama saat curhat, jika memang sudah seiesai jangan ngobrol ngalor ngidul sehingga membuat waktu kebersamaan menjadi lama. Jangan terialu sering bertemu. Dengan demikian tidak membuka peluang Anda untuk sering membagi isi hati selin itu bisa membuat Anda berpikir rasional mana yang perlu di curhatkan dan mana yang tidak.

Tanamkan dafam diri bahwa anda curhat butuh pemecahan dari pernikiran dua dunia yang berbeda, bukan sekedar ingin membagi cerita tanpa solusi. Jika hal ini sudah terjadi maka segera sadari benih kekeliruan ini karena di jamin Anda akan menjadi tergantung padanya.

Jika Anda-sudah tergantung padanya, makajalan satu-satunya sadarkan diri untuk segera menghentikannya atau jika mengalami kesulitan Anda butuh orang profesional untuk menyelamatkan pernikahan yang sudah diambang kehancuran.
materi referensi:

Rabu, 05 Desember 2012

Memory 2003

Memorry  2003


 Out Bond 2003
















Selasa, 04 Desember 2012

Batu Gantung Parapat

BATU GANTUNG DI PARAPAT

Ini adalah GBR batu gantung suatu kisah kisah cinta tak sampai dari orang batak akibat ditentang oleh orang tua ( Entah benar atau tidak akupun tak tahu soalnya kisah legenda aza yg kutahu)

 PIC BATU GANTUNG DI PARAPAT

Sabtu, 01 Desember 2012

Poto Di LAB with friend (2002)


di lab with friend ( tahun 2002)