GUDANG ILMU thondynet

Kamis, 03 Januari 2013

MENJADI TUA TAPI TAK PIKUN

MENJADI TUA TAPI TAK PIKUN


TUA DAN PIKUN, dua kata itu seperti terjalin berkelindan. Pikun digambarkan pada orang tua(manula) yang tergaangu ingatannya. Ia bisa lupa pada anak atau cucunya sendiri. Itu pikun parah.Bila belum parah ia masih memutuhkan waktu beberapa lama sebelum mengenal orang yang bertandang kepadanya.

Menjadi Tua adalah Kodrat manusia dan mahluk hidup manapun. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat menghambat ketentuan, kecuali satu: kematian sebelum tua. Karena itu bila ada seseorang yang usianya melampaui 60,70 atau bahkan 80 tahun, bersyukurlah ia tak perlu gentar menghadapi ketentuan. Bila ia orang pensiunan atau apapun latar belakannya, ia masih mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berman faatorang lain.

Maka bersyukurlah bila Tuhan memberi anda usia yang panjang. Bila anda dulu meninggal dunia ketika masih muda. misalnya 30 atau 40 tahun, tentunya anda tidak akan menikmati masa tua anda.
Sekarang orang yang lanjut usia semakin banyak. termasuk di negara kita ini. Itu menunjukkan bahwa taraf kesehatan penduduk Indonesia semakin maju. Memang ada beranggapan bahwa semakin banyak penduduk berusia tua, akan semakin berat pula beban bagi keluarga, masyarakat dan negara.

Karena itu sekarang banyak yg berpendapat bahwa justru seseorang manula berada dalam usia yang matang (prime-age). Pada saat itu situa mengalami puncak kedewasaan dan kematangan dalam hidupnya.pengalaman yg diperoleh selama puluhan tahun hidup dan berkarya, dianggap cukup untuk membentuknya menjadi sesorang yang kaya pengalaman, namun juga kematangan dalam berfikir.
Dalam negara atau masyarakat yang maju warganya selalu melanjutkan dan mengembangkan karya-karya yang telah di ciptakan para manula, untuk kemudian dalam persepektif masa depan menjadikan karya-karya itu lebih sempurna.

Jadi Kemajuan bangsa yang bersangkutan selalu berkesinambungan. Itu menyankut semua aspek kehidupan. Maka sekali lagi, kemajuan suatu bangsa atau negara di masa depan, cepat tidaknya bergantung pada kesigapan warganya untuk selalu berfikir dan berkarya kreatif melanjutkan karya-karya para pendahulunya itulah kegunaan hakiki para manula yang dahulu pernah dan masih kreatif.

MENCEGAH KEPIKUNAN

Tapi untuk menjalani masa tuanya yang selalu dinamis dan kreatif, manula juga membutuhkan syarat yang mutlak yakni:kesehatan.Pada manula harus selalu menjaga kesehatannya, antara lain agar ia tidak menjadi pikun. Untuk itu perlu di ketahui lebih lanjut tentang apa yang disebut pikun itu.

Kepikunan adalah suatu sindroma yang ditandai dengan ketergantungannya fungsi intelktual atau fungsi berpikir seperti mudah lupa, disebut orientasi, gangguan berkomunikasi menurunnya kemampuan menganalisa dan menurunnya kemampuan mengambil keputusan, selain itu ada jenis kepikunan yang lebih berat dan berlangsung kronik yang sebagian besar disebabkan kerusakan sel saraf pada otak.

Tanda-tanda penurunan daya ingat alias kepikunan adalah:
1. Lupa akan hal-hal yang baru dikerjakan, misalnya lupa isi pembicaraann yang baru dilakukan.
2. Berkali-kali lupa meletakkan benda tertentu seperti dompet, kunci, kacamata dan lain-lain.
3. Mengulangi pertanyaan yang sama berkali-kali.
4. Lupa akan janji dan har-hari khusus seperti hari ulang tahun.
5. Kesulitan dalam menemukan kata-kata dalam suatu percakapan, kehilangan ide atau pikiran di tengah-tengah pembicaraan.
6. Kesulitan mempelajari hal-hal yang baru.
7. tersesat di lokasi yang sudah dikenal.
8. Rasa tidak nyaman dengan situasi yang baru.
9. Perubahan perilaku, misalnya mudah sedih, marah, sensitif, depresi, kurang semangat.

Selanjutnya untuk mencegah kepikunan sebaiknya manula menjalani hidup sehat antara lainmenjaga makanan yang proporsional dan berimbang, olaharaga dan tetap menjalani aktivitas otak dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu bagi kaum manula, tetap lah hidup dengan semangat  optimis, namun jangan berambisi lagi misalnya dalam karier seperti ketika masih muda dulu.

Saatnya kaum manula dengan iklas menyerahkan estafet kehidupan kepada generasi penerus, namun tetap melkukan olah pikir dengan kegiatan-kegiatan produktif, seperti membaca, menulis dll kegiatan kreatf yg menghambat kepikunan.


Kata kunci:

TUA.
PIKUN.
LUPA
KUNCI
MANULA
OPTIMIS
KREATIF
MUDA










0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda