GUDANG ILMU thondynet

Jumat, 06 Februari 2009

PIRING MELAMIN PALSU

DIJUAL MELAMIN PALSU

Piring Urea - Melamin palsu (piring urea) yang diimpor dari Cina
kini marak diperdagangkan, bahkan dijual secara kiloan. Piring urea
yang mengandung formalin tinggi, berbahaya bagi kesehatan.

KETIKA ada seseorang berbelanja di sebuah super market di pasar
Jakarta , terkaget-kaget melihat banyak tumpukan piring yang
disebut melamin dijual secara kiloan. Sebagai seseorang yang
memahami betul produk melamin, hanya ada satu kesimpulan di
benaknya: itu melamin palsu! "Saya enggak habis pikir, super market
yang begitu besar dan terkenal, kok menjual produk yang membahayakan
kesehatan konsumen," ungkapnya melalui telepon genggam kepada
Pembaruan, pekan lalu.

Pemberitaan mengenai melamin palsu sebetulnya telah muncul beberapa
tahun terakhir, tetapi tidak ada upaya yang signifikan untuk
memberantasnya. Bahkan, kini penjualan melamin palsu semakin marak,
tidak hanya di kaki lima dan toko-toko di pasar tradisional, tetapi
telah merambah ke pasar modern. Tidak jarang produk melamin palsu
itu dijual di dalam kereta rel listrik (KRL) yang melintas di
Jabodetabek. Harganya pun sangat murah. Tiga atau empat piring
melamin bisa dilepas ke konsumen dengan harga Rp 10.000. "Kalau
produk yang asli, sebuah piring melamin dijual dengan harga minimal
Rp 10.000," ujarnya dengan nada geregetan. Piring-piring itu bisa
dijual dengan harga murah karena bahan bakunya bukan melamin, tetapi
dari terbuat dari urea formaldehyde, sehingga lebih tepat produk itu
disebut sebagai "piring urea", bukan "piring melamin".

Bahan urea formaldehyde yang dipakai untuk membuat perlengkapan
makan palsu berkadar formalin tinggi dan pada umumnya digunakan
untuk membuat peralatan listrik, seperti sakelar dan stopkontak.
Efeknya bagi tubuh sama seperti efek formalin, yang dalam jangka
pendek dapat mengakibatkan kepala pusing, mual, tenggorokan kering,
dan mata pedih. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker karena
formalin bersifat karsinogen.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan laboratorium Universitas
Indonesia , beberapa waktu lalu, kandungan formalin pada melamin
palsu mencapai kadar 4,76 sampai 9,22 mg per liter. Angka itu jauh
melampaui ambang aman yang ditetapkan sejumlah negara, seperti
Inggris dengan 2 mg per liter dan Amerika Serikat 1 mg per liter.

Mengingat peredaran melamin palsu yang semakin meluas, pemerintah
harus mengambil langkah tegas untuk memberantasnya. Pada awalnya,
para penjual melamin palsu, termasuk di super market, diberi
peringatan keras bahwa produk yang dijual berbahaya bagi kesehatan
masyarakat. Kalau peringatan itu diabaikan, sanksi hukum harus
diberlakukan. Selain itu, sosialisasi kepada konsumen tentang produk
melamin palsu harus terus dilakukan. Jadi, konsumen harus berhati-
hati dan cermat memilih produk melamin agar tidak membahayakan
kesehatan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda