GUDANG ILMU thondynet

Jumat, 02 Desember 2011

CINTAI MEREKA SELAGI HIDUP


CINTAI MEREKA SELAGI HIDUP



Setiap orangtua mencintai Anaknya dengan cara tersendiri.Suatu saat mereka mengusir kita karena ketahuan mencuri barang tetangga. Suatu saat mereka menangis karena anaknya susah.Suatu saat mereka tak bisa memejamkan mata karena anaknya dirantau tak bisa tidur karena lapar.Kasih sayang orang tua adalah ketabahan yang mampu mengubah rasa sayur murah menjadi sedap.

Saat kita dimarahi kita tahu mereka sedang mewujudkan cinta melalui sebatang lidi.Sat mereka memukul meja makan karena sekolah mengirim surat teguran yang ketiga kali kerumah karena ulah anaknya. Kita tahu mereka sedang mewujudkan cinta melalui kepalan tangan. Saat mereka memilih diam karena anaknya ditangkap polisi karena mengkonsumsi obat terlarang, kita tahu mereka sedang hancur hatinya.

Saat mereka menangis di bangku belakang hotel Danau Toba sementara anaknya berjalan perlahan di depan menerima gelar sarjana, kita tahu mereka sedang membendung kebanggaan itu dengan tetesan air mata.Setiap orang tua mencintai anaknya dengan cara mereka sendiri.

Seorang anak membutuhkan beberapa tahun untuk mengerti semua ini.Bahkan hingga mereka dewasa terkadang belum juga cukup membuktikan bahwa cinta orangtua begitu tulus adanya.Anak menganggap sudah menjadi tanggung jawab orang tua mencintai anaknya. Tak ada hubungan cinta timbal balik Anak hanyalah pihak penerima aja. Kita mencoba memisahkan hidup kita dari mereka. Dan kita akan tersadar ketika mereka sudah tiada.

Mencintai orang tua ketika mereka sudah berada di liang kubur tentu hal yang sia-sia.Menjiarahi mereka setiap tahun dan menangis didepan makam takkan menghasilkan apa-apa kecuali penyesalan terlambat. Kita hanya bias mencintai orang tua selagi mereka hidup.

Di suku batak kita mengenal dua jenis perwujudan cinta kepada orang tua. Pertama , mencintai orangtua selgi mereka hidup. Anak yang sudah berhasil akan membawa orang tua mereka dari kampung ke kota. Atau membangun rumah bagus untuk orang tua mereka di kampung. Kedua, mencintai orang tua setelah merekka meninggal. Bagaimana bisa?

Kalau anda berkunjung kesamosir anda akan melihat banyak sekali kuburan-kuburan menyerupai rumah. Ada juga tugu-tugu menjulang tinggi. Kuburan dan tugu itu dibangun dengan biaya mahal. Mahal kerena saat peresmiannya digelar pesta besar-besaran. Kemewahan kuburan itu sering sekali berbandig terbalik dengan kondisi rumah yang membangun kuburan. Anak-anak orang tua yang terbaring di kuburan itu belum tentu memiliki rumah layak huni. Belum tentu anak-anak mereka sehat lantaran mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Inilah yang embuat pula samosir tampak seperti pulau orang mati. Praktik pembangunan tugu dan kuburan ini adalah :” HORMATILAH AYAH DAN IBUMU’ sambil menyatakan kesetian terhadap suku Batak.Praktik kuno agama tradisional ini menimbulkan masalah besar bagi komunitas batak.Membangun sebuah kuburan dan pesta perayaannya menghabiskan biaya berjuta-juta. Mereka yang miskin seolah-olah tidak dapat mewujudkan cintanya kepada orang tua karena tak bias membangun kuburan mewah untuk orang tua mereka.
Akan tetepi sekarang berlahan itu mulai praktik kuno itu mulai ditingalkan.Orang-orang tua sekarang mulai mencurahkan cintanya kepada anaknya maka lahirlah istilah sekarang ANAKHON HI DO HAMORAAN DI AHU.Mereka melakukan apa saja untuk anaknya.Bekerja tak kenal lelah siang dan malam. Berhutang ke tetanngga demi membayar uang sekolah anak-anaknya.mereka terus berladang hingga mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka sudah tua. Dan banyak sekali orangtua batak tak begitu senang ketika dikatakan mereka sudah tua. Saat mereka sudah medapat gelar baru menjadi ompung bawd an ompung boru mereka baru sadar bahwa mereka sudah tua. Kini mereka sudah bermain dengan cucunya.

Sesunguhnya Usia lanjut bukanlah hal yang menakutkan bagi mereka. Ketakutan mereka terbesar mereka adalah perubahan jaman yang menjadikan anak-anak mereka lupa cara mencintai. Anak-anak-anak yang tinggal di kota memandang segala sesuatu dari materi. Mereka mengaggap dengan mengirim uang setiap bulan kekapung akan membahagiakan orangtua mereka. Tidak mereka tidak butuh itu, Dengan bekerja hingga usia mereka senja dengan sendirinya membuktikan bahwa orangtua masih bisa melakukan sesuatu . Mereka akan sangat bahagia bisa membelikan mainan untuk cucu-cucu mereka.

Keinginan terbesar mereka sangat sederhana. Ketika mereka sakit kita ada untuk mereka. Menyuapi mereka makan. Menghabiskan malam mendengar mereka bercerita. Mengabari mereka dikampung bahwa kita baik-baik saja ditanah perantauan. Mencari istri Parsonduk Bolon atau mendapat Suami Pangunsadean.

Marende, margondang, marimbas didepan mayat orang tua kita tidak ada artinya. Cinta hanya terwujud di kehidupan nyata. Menangisi kuburan dan menyesali perbuatan yang membuat orang tua kita teramat sering menangis semasa hidup, takkan membawa makna apa-apa. Membangun mereka kuburan mewah adaah perbuatan sia-sia. Cinta hanya terwujud di kehidupan nyata. Cintai mereka selagi mereka masih hidup.

Kita sekarang ada karena kedua orangtua kita.Mereka telah memungkinkan kita ada dan hadi di dunia ii. Mereka telah mempengaruhi kita cara ber-ada, cara kita hadir, dan cara kita berkiprah dalam kehidupan ini.